Milan 1 Genoa 3
: Enough for this disgrace ..horror season.
Bye Inzaghi, Bye Berlusconi.
Welcome mr.Bee..
#SaveACMilan
Inter 1 Milan 1
Derby Milan atau Derby Della madonina berakhir seri.
Milan beruntung karena memiliki diego lopez.
Forza Santo Lopez..
F.C. Internazionale Milano (4-3-1-2) – Roberto Mancini
Samir Handanović; Danilo D’Ambrosio, Andrea Ranocchia, Nemanja Vidić, Juan Jesus; Mateo Kovačić, Gary Medel, Assane Demoya Gnoukouri; Hernanes; Mauro Icardi, Rodrigo Palacio.
Bench: Carrizo, Andreolli, Santon, Felipe, Nagatomo, Dimarco, Obi, Palazzi, Shaqiri, Podolski, Puscas, Bonazzoli.
AC Milan (4-3-3) – Filippo Inzaghi
Diego Lopez; Ignazio Abate, Alex da Costa, Philippe Mexes, Luca Antonelli; Andrea Poli, Nigel De Jong, Marco Van Ginkel; Suso, Jeremy Menez, Giacomo Bonaventura.
Bench: Abbiati, Donnarumma, Paletta, Bonera, De Sciglio, Rami, Zapata, Mastalli, Cerci, Honda, Destro.
Referee: Luca Banti
Internazionale dan AC Milan harus puas berbagi angka usai bermain imbang tanpa gol dalam laga di Stadio Giuseppe Meazza, Senin (20/4) dini hari WIB, pertandingan turut diwarnai dengan adanya tiga gol dari masing-masing kubu yang harus dianulir wasit.
Babak Pertama:
Inter langsung mengawali laga ini dengan mengambil inisiatif untuk melakukan tekanan menuju pertahanan Milan, sejumlah peluang didapat dalam kurun waktu sepuluh menit pertama melalui upaya Rodrigo Palacio, Mauro Icardi serta youngster Assane Demoya Gnoukouri.
Tak ingin terus menerus dalam tekanan, Milan mencoba untuk mengimbangi dengan keluar menyerang. Melancarkan beberapa serangan balik cepat, lewat pergerakan Jeremy Menez hingga Suso yang sempat mengancam dengan sepakan kerasnya di menit ke-19.
Menit ke-29 Milan sempat membobol gawang Samir Handanovic, akan tetapi sontekan Alex dari muka gawang Inter yang meneruskan skema tendangan bebas harus dianulir akibat wasit menyatakan posisinya terlebih dahulu offside.
Laga berlangsung menarik dengan kedua kesebelasan saling bermain terbuka dan jual beli serangan. Lima menit selepas momen Alex, Milan kembali mendapat kans hanya saja tembakan mendatar Marco van Ginkel dari sisi kanan diamankan Handanovic.
Pasukan Filippo Inzaghi mengambil alih kendali permainan di sepuluh menit akhir babak pertama, membuat Inter fokus dengan pertahanan mereka. Namun hingga turun minum, kedudukan imbang tanpa gol tetap mewarnai jalannya pertandingan.
Babak Kedua:
Kurang dari lima menit babak kedua berlangsung, wasit kembali menganulir gol yang tercipta kali ini dari kubu Inter dengan menganggap Icardi yang memberi umpan kepada Palacio telah dalam posisi offside saat sebelumnya menerima terobosan Hernanes.
Milan tampak lebih menguasai jalannya permainan di awal paruh kedua ini, melalui pergerakan aktif trio Giacomo Bonaventura, Menez dan Suso di depan. Sementara Inter lebih banyak menunggu dan melancarkan serangan balik cepat.
Palacio mendapat peluang matang untuk dapat membobol gawang Diego Lopez di menit ke-57, meski berhasil melewati posisi sang kiper tembakannya mampu diblok oleh Philippe Mexes yang berada dalam posisi tepat dan langsung membuang bola.
Kembali keputusan mengejutkan diambil oleh wasit Luca Banti, kali ini menganulir gol bunuh diri Mexes di menit ke-72. Sang wasit menilai Palacio yang terlibat dalam proses serangan melakukan pelanggaran terhadap Luca Antonelli sesaat sebelumnya.
Tekanan Inter semakin intensif di sisa waktu babak kedua, namun pertahanan Milan yang rapat serta kepiawaian Diego Lopez dalam penempatan posisi membuat duel antara seteru abadi dalam satu kota ini berakhir dengan hasil imbang tanpa gol.
Milan beruntung karena memiliki diego lopez.
Forza Santo Lopez..
F.C. Internazionale Milano (4-3-1-2) – Roberto Mancini
Samir Handanović; Danilo D’Ambrosio, Andrea Ranocchia, Nemanja Vidić, Juan Jesus; Mateo Kovačić, Gary Medel, Assane Demoya Gnoukouri; Hernanes; Mauro Icardi, Rodrigo Palacio.
Bench: Carrizo, Andreolli, Santon, Felipe, Nagatomo, Dimarco, Obi, Palazzi, Shaqiri, Podolski, Puscas, Bonazzoli.
AC Milan (4-3-3) – Filippo Inzaghi
Diego Lopez; Ignazio Abate, Alex da Costa, Philippe Mexes, Luca Antonelli; Andrea Poli, Nigel De Jong, Marco Van Ginkel; Suso, Jeremy Menez, Giacomo Bonaventura.
Bench: Abbiati, Donnarumma, Paletta, Bonera, De Sciglio, Rami, Zapata, Mastalli, Cerci, Honda, Destro.
Referee: Luca Banti
Internazionale dan AC Milan harus puas berbagi angka usai bermain imbang tanpa gol dalam laga di Stadio Giuseppe Meazza, Senin (20/4) dini hari WIB, pertandingan turut diwarnai dengan adanya tiga gol dari masing-masing kubu yang harus dianulir wasit.
Babak Pertama:
Inter langsung mengawali laga ini dengan mengambil inisiatif untuk melakukan tekanan menuju pertahanan Milan, sejumlah peluang didapat dalam kurun waktu sepuluh menit pertama melalui upaya Rodrigo Palacio, Mauro Icardi serta youngster Assane Demoya Gnoukouri.
Tak ingin terus menerus dalam tekanan, Milan mencoba untuk mengimbangi dengan keluar menyerang. Melancarkan beberapa serangan balik cepat, lewat pergerakan Jeremy Menez hingga Suso yang sempat mengancam dengan sepakan kerasnya di menit ke-19.
Menit ke-29 Milan sempat membobol gawang Samir Handanovic, akan tetapi sontekan Alex dari muka gawang Inter yang meneruskan skema tendangan bebas harus dianulir akibat wasit menyatakan posisinya terlebih dahulu offside.
Laga berlangsung menarik dengan kedua kesebelasan saling bermain terbuka dan jual beli serangan. Lima menit selepas momen Alex, Milan kembali mendapat kans hanya saja tembakan mendatar Marco van Ginkel dari sisi kanan diamankan Handanovic.
Pasukan Filippo Inzaghi mengambil alih kendali permainan di sepuluh menit akhir babak pertama, membuat Inter fokus dengan pertahanan mereka. Namun hingga turun minum, kedudukan imbang tanpa gol tetap mewarnai jalannya pertandingan.
Babak Kedua:
Kurang dari lima menit babak kedua berlangsung, wasit kembali menganulir gol yang tercipta kali ini dari kubu Inter dengan menganggap Icardi yang memberi umpan kepada Palacio telah dalam posisi offside saat sebelumnya menerima terobosan Hernanes.
Milan tampak lebih menguasai jalannya permainan di awal paruh kedua ini, melalui pergerakan aktif trio Giacomo Bonaventura, Menez dan Suso di depan. Sementara Inter lebih banyak menunggu dan melancarkan serangan balik cepat.
Palacio mendapat peluang matang untuk dapat membobol gawang Diego Lopez di menit ke-57, meski berhasil melewati posisi sang kiper tembakannya mampu diblok oleh Philippe Mexes yang berada dalam posisi tepat dan langsung membuang bola.
Kembali keputusan mengejutkan diambil oleh wasit Luca Banti, kali ini menganulir gol bunuh diri Mexes di menit ke-72. Sang wasit menilai Palacio yang terlibat dalam proses serangan melakukan pelanggaran terhadap Luca Antonelli sesaat sebelumnya.
Tekanan Inter semakin intensif di sisa waktu babak kedua, namun pertahanan Milan yang rapat serta kepiawaian Diego Lopez dalam penempatan posisi membuat duel antara seteru abadi dalam satu kota ini berakhir dengan hasil imbang tanpa gol.
Prediksi Derby Della Madonina
Minggu ini rivalitas klasik Inter Milan dan AC Milan kembali tersaji di san siro.
Kedua tim sama sama terluka dan terpuruk.
Siapa yang akan berjaya dan menghapus luka ? Mancini atau inzaghi yang bakal terpental ?
Keisuke Honda dan Mattia Destro sepetinya fit untuk bermain pada hari Minggu melawan Inter dan inzaghi sepertinya lebih suka memasang Honda daripada Cerci dan Suso saat ini.
Seperti dilansir Sky Italia , Inzaghi sedang mempertimbangkan siapa pemain yang di tepat di barisan depan menghadapi Inter.
Keisuke Honda dan Mattia Destro keduanya pulih dari cedera masing-masing dan Sky mengklaim bahwa saat ini honda lebih disukai untuk menjadi starter (Milan pasti akan bermain 4-3-3), . Tidak jelas apakah Destro akan dipasang dari awal dengan Menez dan Honda atau apakah ia akan disimpan sebagai pengganti.
Sky juga menyatakan bahwa Giampaolo Pazzini tidak akan menjadi starter,
Prediksi Inter 1 Milan 0
Kedua tim sama sama terluka dan terpuruk.
Siapa yang akan berjaya dan menghapus luka ? Mancini atau inzaghi yang bakal terpental ?
Keisuke Honda dan Mattia Destro sepetinya fit untuk bermain pada hari Minggu melawan Inter dan inzaghi sepertinya lebih suka memasang Honda daripada Cerci dan Suso saat ini.
Seperti dilansir Sky Italia , Inzaghi sedang mempertimbangkan siapa pemain yang di tepat di barisan depan menghadapi Inter.
Keisuke Honda dan Mattia Destro keduanya pulih dari cedera masing-masing dan Sky mengklaim bahwa saat ini honda lebih disukai untuk menjadi starter (Milan pasti akan bermain 4-3-3), . Tidak jelas apakah Destro akan dipasang dari awal dengan Menez dan Honda atau apakah ia akan disimpan sebagai pengganti.
Sky juga menyatakan bahwa Giampaolo Pazzini tidak akan menjadi starter,
Prediksi Inter 1 Milan 0
Milan 1 Sampdoria 1
:
AC Milan (4-3-3): D. Lopez; Abate (De Sciglio 71'), Paletta, Mexes, Antonelli; Van Ginkel, De Jong, Bonaventura; Cerci (Suso 62'), Destro (Pazzini 77'), Menez.
Cadangan : Abbiati, Donnarumma, Alex, Bocchetti, Bonera, Rami, Zapata, Mastalli, Poli.
Sampdoria (4-2-3-1): Viviano; De Silvestri (Wszolek 88'), Silvestre, Romagnoli, Mesbah; Palombo, Obiang; Eder, Soriano (Duncan 66'), Eto'o; Okaka (Muriel 73')
Cadangan : Romero, Correa, Bergessio, Muñoz, Rizzo, Coda, Djordjević, Acquah, Marchionni, Frison.
Babak Pertama
Sejak sepak mula dilangsungkan, Milan terlihat percaya diri dengan bola banyak mereka kuasai. Perjalanan mereka untuk menjebol gawang Sampdoria ternyata terbukti berliku. Milan boleh saja mencatatkan lebih dari sepuluh tembakan di sepanjang 45 menit pertama, namun penyelesaian akhir yang buruk membuat keunggulan statistik tersebut menjadi minim arti.
Marco van Ginkel mengawalinya di menit 15 lewat dua peluang beruntun. Salah satu tembakan sang gelandang berhasil ditepis kiper Emiliano Viviano, sementara tembakan berikutnya hanya menyamping di atas mistar. Di pertengahan babak, Viviano menjadi pahlawan Sampdoria dengan menggagalkan sedikitnya empat tembakan tepat sasaran dari tim tuan rumah.
Trio penyerang Mattia Destro, Jeremy Menez, dan Alessio Cerci sebenarnya terlihat cukup padu, namun belum ada satu pun yang sanggup memecah kebuntuan. Hanya Cerci yang terlihat lebih hidup lewat peluang emas yang ia ciptakan menjelang babak pertama berakhir ketika tembakannya dari posisi bebas hanya melebar tipis di atas mulut gawang.
Sampdoria bukannya tanpa peluang. Dengan mengandalkan serangan balik, pasukan Sinisa Mihajlovic nyaris mencuri gol dalam dua kesempatan, yakni melalui penyerang andalan mereka, Samuel Eto’o dan Stefano Okaka. Hingga 45 menit pertama berakhir, skor kacamata masih bertahan.
Babak Kedua
Memasuki interval kedua, Milan terlihat terlambat panas sehingga membuat Sampdoria dengan leluasa melakukan serangan. Di menit 53, Diego Lopez harus berjibaku untuk menepis tendangan bebas nan keras yang dieksekusi secara tak langsung oleh Eder. Lima menit berselang, apa yang ditakutkan publik San Siro benar-benar terjadi.
Dalam sebuah serangan balik yang diprakarsai Eder, penyerang timnas Italia berdarah Brasil itu memberikan umpan ke Eto’o. Secara cerdik, eks penyerang Internazionale itu mengarahkan bola ke Roberto Soriano melalui sela-sela kaki Philippe Mexes. Tak terkawal, Soriano tanpa ampun menaklukkan Diego Lopez untuk membuat Sampdoria memimpin 1-0.
Tertinggal satu gol membuat Milan meningkatkan tempo permainan. Beberapa peluang seperti crossing berbahaya Menez hingga sundulan Mexes masih belum berbuah hasil. Gol penyama baru tercipta di menit 74 ketika Nigel De Jong melepaskan tembakan gunting di dalam kotak penalti yang berbelok arah menghujam gawang setelah mengenai kaki Alfred Duncan.
Pemain pengganti Suso nyaris membuat Milan berbalik unggul di menit 83, sayang tembakan melengkungnya masih mengenai mistar gawang. Tempo permainan terus meningkat menjelang laga berakhir dengan Milan banyak menggempur, namun hingga injury time selama lima menit, pertahanan Sampdoria tetap tak sanggup ditembus.
AC Milan (4-3-3): D. Lopez; Abate (De Sciglio 71'), Paletta, Mexes, Antonelli; Van Ginkel, De Jong, Bonaventura; Cerci (Suso 62'), Destro (Pazzini 77'), Menez.
Cadangan : Abbiati, Donnarumma, Alex, Bocchetti, Bonera, Rami, Zapata, Mastalli, Poli.
Sampdoria (4-2-3-1): Viviano; De Silvestri (Wszolek 88'), Silvestre, Romagnoli, Mesbah; Palombo, Obiang; Eder, Soriano (Duncan 66'), Eto'o; Okaka (Muriel 73')
Cadangan : Romero, Correa, Bergessio, Muñoz, Rizzo, Coda, Djordjević, Acquah, Marchionni, Frison.
Babak Pertama
Sejak sepak mula dilangsungkan, Milan terlihat percaya diri dengan bola banyak mereka kuasai. Perjalanan mereka untuk menjebol gawang Sampdoria ternyata terbukti berliku. Milan boleh saja mencatatkan lebih dari sepuluh tembakan di sepanjang 45 menit pertama, namun penyelesaian akhir yang buruk membuat keunggulan statistik tersebut menjadi minim arti.
Marco van Ginkel mengawalinya di menit 15 lewat dua peluang beruntun. Salah satu tembakan sang gelandang berhasil ditepis kiper Emiliano Viviano, sementara tembakan berikutnya hanya menyamping di atas mistar. Di pertengahan babak, Viviano menjadi pahlawan Sampdoria dengan menggagalkan sedikitnya empat tembakan tepat sasaran dari tim tuan rumah.
Trio penyerang Mattia Destro, Jeremy Menez, dan Alessio Cerci sebenarnya terlihat cukup padu, namun belum ada satu pun yang sanggup memecah kebuntuan. Hanya Cerci yang terlihat lebih hidup lewat peluang emas yang ia ciptakan menjelang babak pertama berakhir ketika tembakannya dari posisi bebas hanya melebar tipis di atas mulut gawang.
Sampdoria bukannya tanpa peluang. Dengan mengandalkan serangan balik, pasukan Sinisa Mihajlovic nyaris mencuri gol dalam dua kesempatan, yakni melalui penyerang andalan mereka, Samuel Eto’o dan Stefano Okaka. Hingga 45 menit pertama berakhir, skor kacamata masih bertahan.
Babak Kedua
Memasuki interval kedua, Milan terlihat terlambat panas sehingga membuat Sampdoria dengan leluasa melakukan serangan. Di menit 53, Diego Lopez harus berjibaku untuk menepis tendangan bebas nan keras yang dieksekusi secara tak langsung oleh Eder. Lima menit berselang, apa yang ditakutkan publik San Siro benar-benar terjadi.
Dalam sebuah serangan balik yang diprakarsai Eder, penyerang timnas Italia berdarah Brasil itu memberikan umpan ke Eto’o. Secara cerdik, eks penyerang Internazionale itu mengarahkan bola ke Roberto Soriano melalui sela-sela kaki Philippe Mexes. Tak terkawal, Soriano tanpa ampun menaklukkan Diego Lopez untuk membuat Sampdoria memimpin 1-0.
Tertinggal satu gol membuat Milan meningkatkan tempo permainan. Beberapa peluang seperti crossing berbahaya Menez hingga sundulan Mexes masih belum berbuah hasil. Gol penyama baru tercipta di menit 74 ketika Nigel De Jong melepaskan tembakan gunting di dalam kotak penalti yang berbelok arah menghujam gawang setelah mengenai kaki Alfred Duncan.
Pemain pengganti Suso nyaris membuat Milan berbalik unggul di menit 83, sayang tembakan melengkungnya masih mengenai mistar gawang. Tempo permainan terus meningkat menjelang laga berakhir dengan Milan banyak menggempur, namun hingga injury time selama lima menit, pertahanan Sampdoria tetap tak sanggup ditembus.
Subscribe to:
Posts (Atom)